Sabtu, 22 Agustus 2020

Melatih Berbisnis Sejak Dini, Mungkinkah?

 

Seorang siswa kelas empat SD telah mampu berpenghasilan tanpa harus putus sekolah. Wauw… keren! Dialah salah seorang siswa dari SA Lampung. Begitulah memang yang saya lihat ketika mengikuti Jambore Sekolah Alam ke-2 di Bandar Lampung tahun 2016 lalu. Belum lagi aqil balig tapi telah mampu membiayai diri sendiri. Apa gerangan yang telah diajarkan di Sekolah Alam hingga mampu menjadikan siswanya mandiri secara financial sejak dini?

Dalam literature siroh nabawiyah disebutkan bahwa Rasulullah saw seorang pedagang yang handal. Bahkan orang-orang terdekat beliau mulai istri, paman dan sahabat-sahabat beliau banyak yang berdagang. Maka ketika kita berdagang niatkan karena mengikuti sunah Rasul. Dengan begitu tidak hanya harta dunia kita peroleh, pahala akhirat pun insyaAllah kita dapatkan.

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda :“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan adalah penghasilan para pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak mengingkari, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual  tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berutang tidak menunda pelunasan dan apabila menagih utang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi di dalamSyu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221).

Dua hal di atas yang menjadi filosofi sekolah alam–sekolah alam di Indonesia, dalam memasukkan pendidikan kewirausahaan pada muatan kurikulumnya. Pengenalan terhadap dunia kewirausahaan ini dilakukan sejak usia pra TK. Mungkin bagi sebagian orang akan membayangkan dan penasaran. Sejak pra TK? Bagaimana caranya?  Pendidikan kewirausahaan  di sekolah alam dibagi berdasarkan level atau jenjang kelas.

Jenjang pra TK dan TK.

Pada jenjang ini kompetensi yang ingin dicapai adalah siswa memahami hakikat bisnis, yaitu memberikan manfaat kepada lingkungan yang terdekat (lingkungan sekolah). Sebagai contoh bentuk kegiatan sebagai pengenalan terhadap kewirausahaan yang dilakukan oleh sekolah alam yang ada di kota Blitar adalah dengan  market day. Pada level pra TK dan TK kegiatan ini melibatkan orang tua siswa. Market day adalah kegiatan intra sekolah di mana pada hari itu dengan durasi waktu yang sudah ditentukan. Semua siswa melakukan kegiatan berjual beli. Siswa dibagi dalam kelompok penjual dan kelompok pembeli. Siswa menjual barang dagangan yang dibawa dari rumah dengan didampingi  salah satu orang tua masing-masing. Biasanya siswa dan orang tua siswa sangat antusias melakukan kegiatan market day ini.

Jenjang SD

Memperkenalkan kepada siswa tentang penjualan sebagai salah satu kegiatan utama dalam bisnis, merupakan tujuan Pendidikan kewirausahaan pada jenjang SD kelas bawah (kelas 1-3). Kalau di  jenjang TK siswa masih didampingi oleh orang tua ketika market day, di SD tidak lagi. Sebelum kegiatan, guru kelas memberi pengarahan kepada  para  siswa yang hari itu akan bertugas sebagai penjual. Pada level ini pun mereka tak kalah antusias. Bahkan seluruh warga sekolah sangat antusias dengan kegiatan ini. Market day kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu.  Anak-anak melakukan kegiatan dengan gembira, apalagi jika barang dagangannya habis terjual. Apa saja sih.. jenis barang yang boleh dijual? biasanya ditentukan berupa  makanan ringan dan minuman atau barang-barang hasil karya sendiri misalnya mainan. 

Bagaimanakah jika barang dagangan tidak habis terjual? Maka siswa dilatih untuk menjajakan sisa barang dagangannya keliling sekolah (untuk level  kelas 1-2 didampingi oleh walikelas). Bisa ke guru-guru, karyawan, atau teman-temannya. Pada tahap ini jiwa wirausaha siswa akan tertempa. Karena dia belajar untuk tidak malu menjajakan barang dagangannya, belajar berkomunikasi  yang  baik agar pembeli tertarik untuk membeli, dan belajar untuk tidak mudah putus asa. 

Pada level kelas 3 dan 4, diharapkan siswa mampu memproduksi sendiri (dengan bantuan) produk yang akan dijualnya. Dan juga melakukan kegiatan magang di unit-unit  usaha sekolah, misal : di koperasi,  kantin sekolah atau membantu pekerjaan cleaning service sekolah. Berapa lama mereka magang? Lama magang Kelas 3 adalah 8 jam/semester.

Kenapa harus magang?  Dengan magang anak praktik langsung dan belajar pada ahlinya. Dengan metode magang, pembelajaran menjadi lebih bermakna. Daya serap terhadap apa yang sedang dipelajari lebih maksimal. Metode  magang diterapkan sampai pada level SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi. Pada level SMA dan Perguruan Tinggi  mereka lebih banyak praktik dibanding teori. 

Bagaimana pada level kelas 5 dan 6? Tidak hanya market day dan magang saja kegiatan bisnis untuk mereka. Tetapi mereka dilatih agar mampu melakukan kegiatan penggalangan dana untuk kegiatan sekolah. Sebagai contoh yang sudah  dilakukan oleh Sekolah Alam SoU (Shool of Universe) Parung Bogor. Ketika akan melakukan kegiatan bag packer siswa kelas 5 melakukan penggalangan dana. Dengan bimbingan dan pendampingan fasilitator (guru) mereka membuat proposal  sederhana , untuk diajukan ke perusahaan atau unit usaha yang ditunjuk. Dan hasilnya luar biasa. Dana yang didapatkan mampu membiayai 100% kegiatan bag pakcer mereka. 

Pendidikan bisnis/kewiraushaan di sekolah alam bertujuan agar anak mampu mencari nafkah di usia akil balig. Mandiri secara financial sejak dini, bukan berarti mereka meinggalkan kewajiban untuk menuntut ilmu. Keduanya bisa berjalan secara simultan atau bersamaan. jika mereka memang memiliki minat dan bakat untuk terjun ke dunia entrepeneur, maka mereka akan menjadi entrepreneur-entrepreneur  yang  tangguh. InsyaAllah.

Data  Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menunjukkan bahwa, pengusaha di Indonesia hanya sekitar 3% dari seluruh penduduk Indonesia yang 260 juta jiwa. Kementerian Perindustrian berharap, jumlah pengusaha di Indonesia terus  bertambah . Kewirausahaan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu negara. Jadi pendidikan bisnis/kewirausahaan yang ada di sekolah alam sangat menunjang program pemerintah saat ini.  Bravo… sekolah alam !


Penulis: Bu Lies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3W Wujud Nyata Rasa Syukur Kita Saat Pandemi

  Bukan hanya di dunia medis, kita semua juga sudah tak asing lagi dengan istilah 3W, yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan serta...