Ngopi itu identik tentang situasi santai. Namun pernahkah Anda ngopi yang begitu berkesan karena hal-hal yang tak biasa? Saya yakin banyak yang pernah, tetapi di sini saya mencoba berbagi stori yang unik dan inspiratif.
Sejatinya saya bukanlah penikmat kopi. Sering kali saya disuguhkan teh manis oleh ibu, termasuk ketika ikhtiar studi saya waktu SMA. Ibu saya selalu menyiapkan teh hangat manis sebagai bekal bagi saya dalam belajar. Akhirnya, minum teh menjadi kebiasaan saya.
Selepas SMA saya memilih studi di luar daerah. Kebiasaan minum teh terus berlanjut, bedanya kini sering kali saya minum es teh manis ala warung-warung makan langganan. Sesekali kadang saya minum teh hangat manis, tetapi mayoritas minumnya es teh manis.
Sepulang dari rantauan saya diterima bekerja di kota. Lokasi yang baru membuat saya punya kenalan baru lagi, namun tak sulit bagi saya untuk bisa menyatu dengan mereka. Hal iIni didukung oleh pengalaman saya berteman dengan orang-orang dari berbagai daerah.
Saya meyakini bahwa setiap orang pasti ada kebaikannya. Kebaikan itulah yang harus saya pelajari dari mereka. Dengan prinsip itu, saya berupaya memosisikan diri sebagai orang yang selalu ingin belajar. Belajar dari orang lain yang terkadang tak sadar bahwa mereka telah menginspirasi saya.
Seiring dengan berjalannya waktu, saya semakin akrab dengan teman-teman. Mereka memang para senior saya, tugasnya pun lebih mulia dari apa yang saya kerjakan. Meskipun demikian, itu tak membuat mereka memandang saya dengan sebelah mata. Mereka mengajak saya bergabung untuk ngopi bersama dengan para anggota grup ngopi.
Mayoritas anggota grup menyukai kopi hitam lokal. Ada juga yang sesekali mencoba kopi olahan pabrik. Saya mencoba untuk mengikuti selera mayoritas, yakni ngopi bareng dengan menikmati kopi hitam lokal. Ketika kami menikmati kopi yang sama, sisi emosional kami terasa semakin dekat.
Setelah beberapa kali ikut ngopi bareng, saya menjadi menikmatinya. Berhubung ini merupakan acara rutin, akhirnya saya menjadi hobi ngopi menikmati kopi hitam lokal bersama para anggota grup ngopi. Tak jarang, kami mengadakan ngopi di beberapa tempat dan waktu yang berbeda dari biasanya. Yang penting kegiatan ngopi bareng itu tidak mengganggu tanggung jawab kami masing-masing.
Mungkin banyak di antara kita yang bertanya, apakah kopi yang kami nikmati dibayar sendiri atau bagaimana? Aturan tak tertulis di grup kami menyatakan bahwa siapa pun yang punya kelebihan rezeki maka dialah yang membayarkan kopi tersebut. Meskipun sekadar untuk saling traktir segelas kopi, rasanya sudah ditraktir dalam banyak hal.
Selain kopi, biasanya warung kopi menyediakan menu-menu yang lain. Tidak jarang justru kami makan di sana, dan saling traktir pun tidak bisa terhindarkan. Intinya, siapa yang memiliki kelebihan rezeki, dialah yang membayarkan.
Aturan tersebut sangat dijunjung tinggi oleh para anggota grup. Tak ada yang mengeluh dengan berapa yang dihabiskan untuk saling traktir. Bahkan sering kali anggota yang telat datang dengan sengaja membayarkan terlebih dahulu. Sehingga lebih terlihat sebagai wadah untuk berlomba-lomba dalam berbuat baik.
Acara ngopi sebelumnya sudah berkali-kali dilakukan oleh teman-teman saya. Namun ada yang berbeda mungkin sejak saya bergabung. Sisi kemudaan usia berpotensi membuat saya dianggap lebih seperti seorang anak, adik, sahabat ataupun posisi lain yang menunjukkan bahwa kami sangat akrab. Dengan begitu, akhirnya obrolan kami pun bisa menyasar banyak hal.
Topik obrolan kami memang tak tentu, tetapi mayoritas mengarah ke peningkatan kompetensi untuk pemenuhan tanggung jawab kami dalam bekerja. Terkadang juga acara ngopi kami gunakan sebagai ajang konsultasi, koordinasi dan konsolidasi terkait program kerja. Maklum saja, hampir semua anggota grup ngopi selalu terlibat dalam agenda-agenda besar yang dilaksanakan di tempat kami berkerja.
Kualitas para anggota grup ngopi memang tak perlu diragukan. Berlatar belakang yang berbeda sering kali membantu kami untuk saling berkolaborasi dan saling berbagi. Jika dilihat dari luar, anggota grup ngopi begitu solid. Sehingga jika ada salah satu anggota kami yang ditugaskan untuk tugas tertentu maka yang lain akan mendukung dengan sebaik-baiknya menurut posisi dan kemampuan masing-masing.
Dari sekian banyak obrolan, saya selalu ingat pesan komandan grup ngopi. Sering kali diingatkan oleh komandan, bahwa kami boleh saja ngopi-ngopi tetapi harus mengingat dua hal pokok, yaitu: bertanggung jawab dan terus berinovasi. Anggota diharapkan untuk bertanggung jawab atas tugas pokok dan fungsi yang telah diberikan kepadanya. Tidak cukup dengan itu, agar tugas pokok dan fungsi dapat ditunaikan dengan lebih baik, maka diperlukan inovasi dalam pelaksanaannya.
Dua pesan itu membuat saya selalu ingin terus belajar. Belajar untuk memahami dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Sebagai wujud pengamalan ilmu dan pengalaman yang ada, saya mesti terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik di semua bidang pengabdian.
Saya harus akui, banyak ide-ide yang muncul justru bersamaan dengan forum-forum ngopi yang kami lakukan. Karena dalam acara ngopi yang kami lakukan, siapa pun boleh berbicara, menyampaikan apa saja yang dirasa penting. Nilai sebuah pembicaraan tidak kami nilai dari seberapa senioritas seseorang ataupun statusnya, tetapi seberapa bermanfaat apa yang disampaikannya.
Situasi kondusif dengan kehangatan persaudaraan membuat kami begitu kompak. Dari situasi inilah peningkatan kapasitas kami berlangsung dengan baik. Ide-ide cemerlang semakin memangil untuk segera dilaksanakan demi kesuksesan. Melihat prestasi kerja yang semakin hari semakin baik, atasan kami sering memberikan bonus dana ngopi untuk kami.
Sungguh, bagi saya inilah ngopi dengan keuntungan berlipat ganda. Tidak hanya sekadar hobi, tetapi sisi inspirasinya begitu melekat. Pesan utama komandan grup ngopi agar kami bertanggung jawab dan terus berinovasi adalah inspirasi utamanya. Semoga bermanfaat.
Penulis : M. Helmi Hariadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar