Hidup butuh ketenangan dan kedamaian, tidak semua orang mengalaminya Untuk mencapai tujuan tersebut butuh proses. Hidup perlu komitmen sehingga tujuan hidup menjadi terarah dan bermakna. Sesuatu hal yang bermakna adalah hal yang bermanfaat.
Hidup yang bermanfaat adalah hidup dengan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas akan membuat kehidupan jauh dari kegalauan dan ketidaktenangan. Ada enam langkah yang akan membuat hidup Anda lebih bermakna. Berikut langkah langkah yang bisa Anda lakukan.
1. Mendekatkan Diri Pada Sang Pencipta.
Disebutkan di dalam hadis Qudsi: "Barangsiapa mendekati-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta." Ini sekadar perumpamaan, sebab sesunggguhnya Allah Ta'ala itu Maha Suci dari berjalan dan berlari. Mendekatkan diri pada yang Maha kuasa bukan menunggu ada masalah.
Dalam kehidupan ini selalu ada permasalahan. Maka bagi yang pintar membaca setiap masalah bisa dijadikan pembelajaran yang bermanfaat dan selalu mengambil hikmah dari setiap permasalahan tersebut.
Berawal dari masalahlah maka kehidupan menjadi lebih bermakna. Apa yang harus kita lakukan jika ada masalah tentunya langkah tepat adalah mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa tempat berlindung dan mengadu yang sangat tepat.
Allah SWT tempat berbicara langsung dan yang paling utama, mengadu kepada Allah SWT dengan semua permasalahan akan ada solusinya, setidak tidaknya hati menjadi lapang.
Cara untuk mendapatkan hati yang lapang bisa dengan tafakkur sejenak setelah melakukan salat, zikir ataupun tilawah Al-Qur'an. Jika Anda memperbanyak ibadah, Allah akan mendekat dan akan menjadi penjaga anda. Mata, telinga, dan yang lainnya akan mengikuti keinginan Allah.
2. Banyak Bertindak Tidak Berdiam Diri Saja.
Sungguh nikmat hidup penuh kebaikan. Seminimal mungkin menghindari hidup yang penuh kemunafikan, dan prasangka buruk. Senantiasa berpikir positif pada setiap orang, maka akan merasakan hal yang luar biasa pada diri Anda. Cara ini akan membuat kehidupan Anda menjadi damai.
Kita selalu berbuat baik pada setiap orang. Martin Luther King Jr. “Apa pun yang Anda anggap paling baik, lakukan dengan sebaik-baiknya.” Begitu juga dalam bekerja, sebaiknya menghindari banyak bicara dan tidak bermalas-malasan.
Orang-Orang yang suka bekerja, akan memetik dan mendapatkan hasil kerja kerasnya. Bukan pamer, melainkan sebagai contoh, untuk pembeda dengan orang lain yang malas bekerja. Jangan sampai orang-orang yang suka bekerja ini tenggelam dan dimanfaatkan oleh orang lain.
Sedikit bicara dan banyak bekerja itu lebih baik. Pantang berdiam diri selalu berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Senang bekerja dengan beberapa pekerjaan maka akan menjadi kebiasaan Anda. Jika biasa melakukan pekerjaan yang banyak maka akan mendapatkan hasil yang banyak juga. Walaupun itu bukan tujuan akhir melainkan bertujuan untuk mendapatkan rida Allah SWT.
3. Senantiasa Bersedekah.
Bersedekahlah maka rezekimu akan bertambah. Kenapa tidak selaku orang muslim harus yakin dengan kata kata tersebut. Bersedekah itu banyak caranya.
Bersedekah tidak selalu diukur dengan materi, semua hal baik yang bisa kita berikan untuk orang lain tergolong sedekah.
Beberapa hal tentang sedekah, senyum saja dengan orang termasuk sedekah karena sudah memberikan hal yang baik. Contoh lain menyingkirkan halangan di jalan, seperti adanya paku di tengah jalan dan berpotensi membuat ban kendaraan bocor, lalu menyingkirkannya termasuk sedekah.
Tenaga Anda bisa menjadi sarana bersedekah. Tak perlu bersedih jika uang atau materi menjadi penghalang. Anda bisa membantu orang lain jika ada orang lain yang memiliki kesulitan, dan memerlukan bantuan.
Dalam surat An-Nisa ayat 114 menyuruh umat muslim untuk senantiasa berbuat kebaikan salah satunya dengan bersedekah. “Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."
Seseorang yang bersedekah artinya dia yakin akan firman Allah SWT. Dia yakin dengan janji-janji Allah, dan yakin dengan imbalan pahala dari Allah. Sedekah merupakan tabungan dan memiliki keuntungan berlipat bagi Orang-orang yang memakai hartanya untuk bersedekah. Sungguh merugi bagi Orang-Orang yang tidak bisa memanfaatkan hartanya dengan baik untuk bersedekah.
4. Menjaga Lidah Dengan Perkataan Baik
Lidah memang tak bertulang. Ungkapan tersebut sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Menjaga lisan bagi seorang muslim mempunyai kedudukan tinggi di mata Allah Ta'ala. Dengan menjaga lisan kita akan terhindar dari perkataan-perkataan yang tidak baik dan terhindar dari perbuatan dosa.
Berkata lembut dan tidak menyakiti hati seseorang, ini sangat penting. Semua sumber pertengkaran dari kata-kata yang keluar dari ucapan lisan yang tidak terjaga.
Kata-kata yang lembut dan bersahabat dapat memberikan sentuhan dahsyat. Tidak setiap orang bisa bersikap demikian.
Kedewasaan seseorang bisa dilihat dari cara dia berbicara. Berbicara yang lembut, santun, anggun dan tenang semua itu butuh proses. Proses bisa didapat dari beberaapa pengalaman dan perjalanan menuju kedewasaan seseorang.
Menjaga lisan dengan berbicara seperlunya. Pada hadis riwayat Abu Hurairah bahwa “(Sebanyak) sembilan darinya berasal dari mengasingkan diri (‘uzlah).
Sedangkan, satu lagi terdapat di sikap diam.” Dengan demikian diam adalah lebih baik. Jika harus berbicara sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu dan berbicaralah yang baik-baik saja.
5. Mempermudah Urusan Dengan Orang
Dari HR Muslim mengatakan “Mudahkanlah urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusan dunia dan akhiratmu.” Mempermudah urusan dengan orang lain merupakan perbuatan yang tidak mudah dilakukan. Semua itu butuh keyakinan dan keikhlasan.
Memperlancar setiap urusan dengan orang lain, membantu orang yang memerlukan bantuan, adalah perbuatan yang mulia. Perbuatan mulia termasuk diantaranya memberi maaf dan bersabar dalam memberikan bantuan.
Banyak orang yang ingin dimuliakan, tetapi tidak mau melakukan perbuatan-perbuatan mulia. Dan bahkan ada yang menganggap diri hina atau jatuh martabat bila, misalnya memaafkan orang yang telah melakukan kejahatan terhadap dirinya.
Bersabar terhadap orang yang telah menyakiti dirinya dengan tetap memberi bantuan terhadapnya.
6. Senang Berbagi Ilmu Dan Ide Yang Baik.
Orang yang mengajarkan ilmu, baik dalam ilmu agama maupun ilmu dunia punya keutamaan begitu besar. Menurut HR Muslim“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” Maka bagi yang mengajarkan ilmu akan mendapat keutamaan antara lain adalah mendapatkan pahala.
Keutamaan ilmu yang bermanfaat dalam ajaran Islam merupakan salah satunyayaitu sebagai amal jariah. Jika anda berprofesi sebagai seorang guru atau dosen, sangat berpotensi sekali untuk mendapatkan ladang amal tersebut. Orang yang mengajarkan ilmu juga termasuk mendapatkan pahala dari bentuk saling tolong-menolong, dan juga pahala dalam kebaikan dan ketakwaan. Selagi ilmu yang diajarkan kepada orang lain, dan terus bermanfaat maka akan mengalir terus pahalanya.
Di samping itu juga, senang berbagi ide-ide yang menarik. Memberikan Ide yang baik dan bermanfaat bagi orang lain merupakan kepuasan batin tersendiri.
Apalagi ide tersebut bisa memengaruhi kehidupan baik bagi orang tersebut. Kenapa tidak jangan pendam atau enggan berbagi jikalau kita masih bisa membantu orang lain.
Dan hidup harus bermanfaat, dan berbagi hal-hal kebaikan dengan orang lain.
Demikian enam langkah menjadikan hidup Anda lebih bermakna. Jika semua ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya, dan niat yang sungguh-sungguh, kenapa tidak kehidupan Anda menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Butuh proses dan kesabaran tentunya. Jangan lupa berdoa kepada Allah SWT.
Penulis : Ummy Kalsum
Jadikanlah sebagai kebiasaan rutin dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari
Anda. Harapan penulis akhirnya setelah membaca tulisan ini, semoga bisa
memberikan manfaat dan perubahan hidup yang lebih bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar